Kata “phobia” sendiri berasal dari istilah Yunani “phobos” yang
berarti lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat
(terror). Istilah ini memang dipakai sejak zaman Hippocrates. Phobia
adalah ketakutan yang luar biasa dan tanpa alasan terhadap sebuah obyek
atau situasi yang tidak masuk akal. Pengidap phobia merasa tidak nyaman
dan menghindari objek yang ditakutinya. Terkadang juga bisa menghambat
aktivitasnya.(http://bchymera.blogspot.com/2010/03/fobia-dan-cara-mengatasinya.html 30 November 2012: 08.29)
Konsep
takut dan cemas betautan erat. Takut adalah perasaan cemas dan agitasi
sebagai respons terhadap suatu ancaman. Gangguan fobia adalah rasa takut
yang persisten terhadap objek atau situasi dan rasa takut ini tidak
sebanding dengan ancamannya. (http://ypsychology.blogspot.com/2011/01/anxiety.html 30 November 2012 : 08.50)
Phobia
didefinisikan oleh psikopatolog sebagai penolakan yang mengganggu yang
diperantarai oleh rasa takut yang tidak proporsional, dengan bahaya yang
dikandung oleh objek atau situasi tertentu dan diakui oleh si penderita
sebagai sesuatu yang tidak berdasar. Beberapa pengertian
phobia menurut ahli Siti Meitchati ( 1983;22) : adalah ketakutan yang
tidak terkendalikan, tidak normal kepada suatu hal atau kejadian tanpa
diketahui sebabnya. (dalam Makalah Psikologi Kesehatan, Ella dan Farah 2011)
Defenisi
phobia menurut kamus psikologi adalah suatu ketakutan yang kuat, terus
menerus dan irasional dengan ditimbulkan oleh suatu perangsang atau
situasi khusus, seperti auatu ketakutan yang abnormal terhadap tempat
tertentu. Sementara kartini kartono (1989:112) mendefinisikan phobia
sebagai ketakutan atau kecemasan yang abnormal, tidak rasional tidak
bisa dikontrol terhadap suatu situasi terhadap objek tertentu. Semua
phobia adalah ketajutan yang tak beralasan, yang bertalian dengan
perasaan bersalah atau pun malu, ditekan. Kemudian berubah takut pada
suatu yang lain, dengan begitu terpendamlah konflik atau frustasi yang
dialaminya. Jadi phobia adalah rasa takut yang berlebihan kepada
suatu hal atau fenomena yang membuat hidup seseorang yang menderitanya
terhambat. (http://fast-blogger.blogspot.com/2012/02/gangguan-psikologis-phobia.html 25 November 2012: 19.30)
Beberapa
pendapat ahli yang mendefinisikan fobia yaitu Jaspers (1923)
mendefinisikan fobia sebagai rasa takut yang sangat dnan tidak dapat
diatasi terhadap suatu keadaan dan tugas yang biasa. Ross (1937)
berpendapat bahwa fobia adalah rasa takut yang khas yang disadari oleh
penderita sebagai suatu hal yang tidak masuk akal, tetapi tidak dapat
mengatasinya. Errera (1962) adalah rasa takut yang selalu ada terhadap
sesuatu benda atau pendapat yang dalam keadaan biasa tidak menimbulkan
rasa takut.
(http://www.tanyadokteranda.com/kesehatan/2007/08/takut-fobia , 25 November 2012 19.39)
James
Drever(1986:346) : Kengerian atau ketakutan yang tidak terkendali yang
pada umumnya disebabkan sifat abnormal terhadap situasi dan objek
tertentu.Suardiman ( 1986: 32) : Perasaan takut yang tidak masuk akal, orang yang mengalami gangguan tersebut sebenarnya menyadari akan keadaan tetapi ia tidak dapat membebaskan diri dari rasa ketakutannya itu. Kamus kedokteran (1953:265) : rasa takut abnormal pada berbagai keadaan. (dalam Makalah Psikologi Kesehatan, Ella dan Farah 2011)
PENGERTIAN KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan
akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi
sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
- Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
- Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
- Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rohani.
- Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
- Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
- Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar