Selasa, 20 Oktober 2015

Contoh Kasus Individu, Keluarga, Masyarakat

MEDAN, KOMPAS.com - Penganiayaan dan ancaman kekerasan yang dilakukan keluarga Syamsul Anwar pernah dilaporkan ke Polresta Medan pada tahun 23 September 2012. Laporan kasus penganiayaan oleh Randika, istri Syamsul tersebut, disampaikan langsung seorang pembantu rumah tangga (PRT) bernama Sadiah.

Sadiah adalah PRT asal Jawa Tengah, yang disalurkan Yara Surya Mandiri,  sebuah yayasan penyalur tenaga kerja berkantor di Jakarta. Ia disalurkan  kepada perusahaan jasa tenaga kerja milik Syamsul Anwar bersama dengan empat orang PRT lainnya, yakni Rohayati, Fitri, Novi dan Rumsana.

Namun ironinya saat itu bahkan hinggi kini, laporan tersebut tak jelas nasibnya ditangan Polresta Medan.

Ratna Sitompul, Koordinator AWAS HAM (Aliansi Warga Sumateras Utara untuk Hak Azasi Manusia) menceritakan, pada 24 September 2012, kepolisian menyerahkan enam korban penganiayaan dan penyekapan yang dilakukan keluarga Syamsul Anwar kepada Yayasan Pusaka Indonesia. Keenamnya adalah Sadiah, Rohayati, Fitri, Novi, Rumsana, dan seorang lelaki, Eko Purnomo, yang bekerja sebagai penjaga rumah Syamsul.

"Memang polisi yang menyerahkan enam korban kekerasan keluarga Syamsul ke Pusaka. Tapi di tengah jalan kasusnya mandeg, disebut tak cukup bukti, bahkan tak jelas sampai sekarang," ujar Ratna Sitompul saat ditemui Tribun, Jumat (12/12/2014) di Kantor Pusaka Indonesia.   

Ratna mengaku, pihaknya tidak begitu terkejut maraknya berita pembunuhan PRT ini. Pasalnya, pihaknya sudah mendengar cerita kekerasan dilakukan keluarga Syamsul dari para korban tahun 2012 silam.

Ia menceritakan, saat 2012 itu, keenam korban bisa sampai ke Polresta Medan lantaran berhasil kabur dari kediaman Syamsul, di Jalan Beo, Medan.

"Jadi kami berharap kasus 2012 harus dibongkar juga sama polisi. Kasus yang ditangani polisi sekarang ini, bukan yang pertama bagi Syamsul dan keluarga yang masuk ke kantor polisi," tukasnya.

Menurut Ratna, kelima PRT korban penganiayaan dan penyekapan Syamsul tahun 2012 saat ini sudah berada di kampung halaman masing-masing. Namun, salah satu korban sekaligus saksi penganiayaan 2012 itu, Eko Purnomo saat ini berada di Kantor Pusaka Indonesia.

"Lima korban ada dikampung masing-masing. Tapi kita masih bisa berkomunikasi. Tapi korban Eko Purnomo sekarang disini, karena dia yang lebih lama kerja dan lebih tahu kondisi rumah Syamsul ketimbang lima pekerja lainnya," ujarnya.

Ratna mengaku, saat itu pihaknya tidak mendapatkan keterangan jelas dari kepolisian tentang mengapa kasus tidak dilanjutkan. Mereka hanya diberi informasi bahwa kasusnya tidak memenuhi unsur.

"Kasusnya kabur dan nggak naik saat itu. Sekarang kita akan minta kasus tersebut dibongkar. Kita akan tunjukkan bahwa sebenarnya sebelum kasus ini, sudah ada peristiwa pidana dilakukan Syamsul dan keluarga. Tapi sekarang buming kasus terhadap pelaku yang sama kita jadi tanda tanya?. Kalau memang polisi serius dari dulu (2012), mestinya tidak ada korban lain yang saat ini dinyatakan meninggal," katanya.

Ia berharap polisi di Sumut, tidak hanya mengambil pencitraan lewat kasus kemanusiaan, khususnya penyekapan dan penganiayaan terhadap PRT.

Lebih jahu, Ratna mencontohkan kasus tersangka Mohar dan istrinya, yang menganiaya PRT asal Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menurut Ratna, yang juga selaku kuasa hukum korban, kasus yang ditangani Polresta Medan ini hingga sekarang tak juga bisa naik ke kejaksaan.

"Dua kali sudah P19 kasus tersangka Mohar dan istrinya. Kami nilai polisi tidak serius melengkapi berkas yang diminta jaksa. Polisi awalnya sibuk pencitraan, tapi setelah berlalu dari pantauan media, tiga bulan mereka bekerja setengah hati. Sampai sekarang kasusnya belum P21," katanya. (Feriansyah Nasution).


SOLUSI
Seharusnya polisi menjalankan tugas dengan benar dan ikhlas bukan menjalankan tugas dengan pamrih dan ingin dilihat oleh masyarakat. Sehingga kasus tersebut cepat diselesaikan. Kekerasan yang dialami oleh pembantu rumah tangga itu karena majikan kurang memahami norma kemanusiaan. Walaupun Sadiah hanya seorang pembantu, ia tidak pantas diperlakukan seperti itu. Dan majikan harus memperlakukannya sama seperti anggota keluarganya, tidak membedakan ras ataupun tahta seseorang.

individu, keluarga, masyarakat

 
INDIVIDU
 
 
 
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
 
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
 
KELUARGA
 
 
 

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga 
  • Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
  • Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
  • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). 
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
  •   Unit terkecil dari masyarakat
  •   Terdiri atas 2 orang atau lebih 
  •   Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah 
  •   Hidup dalam satu rumah tangga 
  •   Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga 
  •   Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga 
  •   Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing 
  •   Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 
  1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
  2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 
  3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga 
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 
  2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 
  4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 
  5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 
  7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 
  8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi Keluarga 
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
  • Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
  • Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
  • Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
  • Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
  • Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
  • Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  • Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
  • Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
  • Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

MASYARAKAT
 

 
 

Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
  • menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
  • menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
  • Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
  • Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
  • Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.
Sumber:
 



Senin, 19 Oktober 2015


DINAMIKA PENDUDUK

 

Dinamika penduduk menunjukan adanya faktor pertumbuhan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk.

Penduduk bertambah karena adanya unsur lahir dan mati, dan datang perginya dari penduduk itu. Dari keempat unsur tersebut maka pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan cara:

·         Pertumbuhan penduduk = (Lahir – mati) + (datang – pergi)

·         Pertumbuhan penduduk alami diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian

Unsur penduduk dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

a.       Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk setiap satu tahun.

b.      Mortalitas adalah tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.

c.       Migrasi adalah aspek gerakan dinamis kehidupan kelompok dalam ruang. Minimal 6 bulan atau 1 tahun.

 

PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN

 

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemadi, merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta dalam masyarakat.

Perkembangan budaya selalu terjadi di setiap bagian negara di setiap belahan dunia. Seiring bertambahnya waktu dan seiring pesatnya perkembangan jaman, perkembangan budaya di suatu negara menunjukkan adanya perubahan dan kehidupan berbudaya dalam suatu negara. Perkembangan budaya di Indonesia pada era globalisasi ini semakin menunjukkan data dan bukti yang cukup bahwa di Indonesia pun mengalami perubahan dan perkembangan. Baik masuknya budaya asing ke Indonesia dan juga masih terjaganya tradisi dan budaya asli yang melekat sebagai identitas bangsa Indonesia yang tumbuh sejak jaman dahulu yang dilestarikan oleh para leluhur bangsa Indonesia. Kemajuan ilmy teknologi dan informasi juga merupakan faktor penting dalam perkembangan budaya di Indonesia. Sebab pada era modern seperti sekarang, informasi dan komunikasi berkembang pesat antara pengguna teknologi, baik melalui internet, sosial media, dan berita luar negeri. Kemajuan IPTEK inilah yang seharusnya dapat kita waspadai apabila budaya asli kita orang Indonesia bakal tergerus dengan budaya bangsa asing yang terus menerus datang seiring berjalannya waktu. Kita pun harus segera bisa untuk mengantisipasi dan menyaring budaya asing yang sesuai dengan budaya asli kita orang Indonesia. Karena apabila kebudayaan kita yang telah hidup selama bangsa Indonesia berdiri hilang tergerus budaya asing, maka hilanglah pula identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa dengan seribu etnik dan kesenian. Maka dari itu, menurut saya marilah kita tetap menyanjung, melestarikan, mempelajari, mengamalkan, menghargai agar tetap dikenal bangsa orang lain dan tetap terjaga kelestariannya.

 

Kebudayaan di Indonesia terpengaruh juga jaman dahulu oleh para pedagang, pelayar, dan kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia. Indonesia sebagai negara pelayaran dan perdagangan serta tempat belajar pesinggahan orang-orang dari negara lain seperti India, Bugis, Tiongkok, Jepang dan lain-lain. Kemudian kebudayaan dan struktur bahasa serta bangunan yang dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam juga memperngaruhi kebudayaan yang ada di Indonesia sampai sekarang.

 

Kebudayaan Hindu-Buddha

Unsur Hindu-Buddha di Indonesia sampai sekarang cukup banyak. Terlihat dengan masih adanya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Buddha sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Unsur Hindu-Buddha pada candi-candi peninggalan juga sangat dominan sebagai warisan kebudayaan jaman dahulu, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

 

Kebudayaan Islam

Kebudayaan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia merupakan salah satu peninggalan di Indonesia yang cukup dominan, seperti masjid-masjid dan tatanan hidup bangsa Indonesia. Agama Islam lebih berkembang daripada ajaran Hindu-Buddha karena di Islam tidak mengenal kasta/tingkatan.

 

KEBUDAYAAN BARAT

Kemajuan teknologi informasi atau IPTEK memang tidak dapat dihindarkan lagi dari negara kita, Indonesia. Karena pada jaman dengan kemajuan teknologi informasi yang modern ini, setiap orang berinteraksi melalui berbagai macam perangkat teknologi yang sudah menjamur dimana-mana. Karena kemajuan IPTEK yang pesat inilah, daya dan kekuatan untuk mencegah punahnya budaya asli di Indonesia pun berkurang dan bahkan sesekali hilang. Kebudayaan masyarakat asli Indonesia yang harusnya dari generasi ke generasi tetap terjaga dan teramalkan, sampai sekarang rasanya untuk mempertahankan budaya asli kita dari invasi budaya barat pun terasa sangat sulit diwijudkan. Apalagi untuk sekedar tahu dan ingat saja pun kadang banyak orang yang tidak peduli. Yang jadi pertanyaan, siapa lagi kalau tidak kita sendiri bangsa Indonesia yang mau melestarikan dan mempertahankan kebudayaan asli kita sendiri ?! Apakah hati dan perasaan nasionalisme kita tergerak hanya setelah negara lain mencuri satu per satu budaya Indonesia ?! Lalu setelah bangsa lain mencurinya baru kita peduli dan teriak  serta berkoar-koar dengan lantang tanpa kita sadari sebelumnya ?! Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, harus pintar dalam menyeleksi budaya asing yang secara pesat masuk ke Indonesia!

 

Kemajuan dalam era modern seperti memang perlu. Tetapi bukan dengan yang namanya modern lalu sesuatu yang berbau dahulu itu dilupakan. Kita harus tetap menanam dan mempertahankan apa yang sudah kita punya dari dahulu sebagai identitas bangsa Indonesia. Sepertinya rakyat Indonesia lebih menyukai budaya bangsa barat yang berasaskan kebebeasan yang sebebas-bebasnya. Bukan dengan meniru adab berpakaian mereka yang bebas atau meniru kebiasaan budaya barat seperti menenggak alkohol tanpa aturan dan resep dokter atau juga dengan terlalu mengikuti gaya berpikir bangsa barat.

 

Dengan masuknya kebudayaan barat ke Indonesia, di samping efek negatifnya, kita juga dapat mengilhami efek positifnya. Berikut ini adalah yang seharusnya kita dapat pahami dari masuknya kebudayaan barat di Indonesia:

a.     Industry Development atau Perkembangan Industri Barat. Kita dapat mencontoh industri transportasi dan komunikasi mereka sebagai sarana membangun bangsa menjadi lebih kuat dan lebih bisa memajukan ekonomi bangsa Indonesia sendiri, dengan menggunakan tenaga dalam negeri untuk membangun industri dalam tujuan mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia

b.    Perubahan Pola Berpikir dan Sikap. Dampak dari modernisasi dan globalisasi dari banga barat seharusnya bisa mengubah pola pikir bangsa Indonesia dari yang Irrasional menjadi Rasional. Dengan tujuan untuk berpola pikir secara maksimal guna menjadikan fondasi yang kuat bagi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk kemajuan dan kehidupan rakyat Indonesia.

c.     Kemajuan IPTEK. Kemajuan teknologi informasi dengan penyaringan yang baik dapat menimbulkan peranan aktif dalam membangun bangsa. Karena berkat inovasi dalam teknologi, kita mendapat kemudahan dalam masyakat untuk mengatasi masalah dan memotivasi untuk lebih maju.

 

Selain dampak positif, tentu ada juga dampak negatifnya antara lain:

a.     Adanya kesenjangan sosial. Masyarakat cenderung individualisme karena mereka sudah merasa mempunyai sarana yaitu teknologi sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupannya.

b.    Banyak barang impor di Indonesia. Barang produksi luar negeri yang diimpor merajalela dalam pasar Indonesia. Dampaknya barang produksi dalam negeri menjadi kurang laku dan kurang banyak yang membeli.

 


http://furuhitho.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32257/Penduduk+Masyarakat+dan+kebudayaan+pdf.pdf penduduk masyarakat dan kebudayaan

PENDUDUK MASYARAKAT DALAM KEBUDAYAAN

Hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal:
Kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat.
Tetapi juga sebaliknya, tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan.
Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.
Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a.              Penduduk, diartikan sebagai kelompok organisme yang sejenis yang berkembang biak disuatu daerah tertentu.
b.             Masyarakat : Kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
c.              Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.
Kebudayaan = hasil budi daya manusia sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
·      Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan.
·      Rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan.
·      Cipta merupakan kemampuan berpikir atau kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
 
PENDUDUK dan PERMASALAHANNYA
Orang yang pertama kali mengemukakan teori mengenai penduduk ialah Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population” tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu:
1.      Bahwa bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia.
2.      Nafsu manusia tidak bisa ditahan.
Teori Malthus yang sangat terkenal yaitu:
1.      Berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan
2.      Berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung.
Sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.
Manusia sebagai makhluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang (berumur panjang) dan ini sering dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.

contoh kasus permasalahan yang timbul akibat penduduk, masyarakat dan kebudayaan

Permasalahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan administrasi tentang kependudukan, belum lagi permasalahan contohnya laju pertumbuhan penduduk, penyebarannya, efeknya terhadap ruang publik. Permasalahan penanggulangnnya adalah bagaimana semua pihak dapat berkomunikasi dan berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik, pada saat pembuatan KTP, pencatatan data kependudukan, penekanan laju pertumbuhan, proses penyebarannya juga harus dilakukan secara serius oleh negara.
Selain itu hal-hal berikut perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia :
1. Mencanangkan program KB (Keluarga Berencana) untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat menekan jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk yakni :
1.           Penambahan dan penciptaan lapangan kerja.
2.           Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
3.           Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.
Sehingga dapat saya simpulkan bahwa pertambahan jumlah penduduk di Indonesia ini amat sangat memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan juga seluruh masyarakat Indonesia demi kelangsungan hidup di masa mendatang yang jauh lebih baik.
Setelah saya pahami mengenai definisi dari penduduk, masyarakat, kebudayaan dan hubungan diantara ketiganya serta contoh kasus yang berkaitan, muncul beberapa pemikiran dari saya, diantaranya:
  • Penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Dan kebudayaan itu sendiri merupakan hasil dari karya manusia (buah pemikiran) yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupannya. Sehingga kebudayaan tersebut menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari mereka (masyarakat tersebut).
  • Pada kenyataannya masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Contohnya, dahulu manusia belum mengenal apa itu teknologi dan kecanggihan. Jangankan untuk itu, gaya hidup keseharian zaman dahulu terbilang sangat sederhana. Berbeda dengan sekarang, kebanyakan masyarakat tak bisa lepas dari teknologi serta kecanggihan, contohnya : Untuk sarana komunikasi digunakan handphone / telephone, untuk sarana transportasi digunakan kendaraan bermotor seperti sepeda motor, mobil, kereta dan lain-lain. Dan itu semua tidak ada di zaman dahulu. Untuk berkomunikasi saja harus secara tatap muka, untuk transportasi harus ditempuh dengan berjalan kaki walaupun  jarak yang ditempuh itu tidak terbilang jauh. Nah, itu  menunjukkan adanya perubahan dari masa yang lampau hingga masa modern saat ini. Dan akan terus-menerus berkembang hingga masa mendatang selama masih adanya masyarakat dan kebudayaan. Tetapi arah perkembangan inilah yang masih menjadi tanda tanya untuk kita senua. Apakah akan berkembang ke arah yang positif, atau malah sebaliknya? Tentu kita semua menginginkan perkembangan ke arah yang positif. Namun demikian, kita semua harus berusaha mencapai itu semua dengan niat dan kerja keras demi masa depan yang lebih baik.
"Angka pertambahan penduduk yang meningkat terus dari tahun ke tahun dan tanpa diimbangi oleh pemikiran-pemikiran individu yang cerdas, hanya akan menyebabkan timbulnya permasalahan-permasalahan sosial di negeri ini."
“Batasi Pertambahan Penduduk, Perluas Ilmu Pengetahuan, Iringi Dengan Niat dan Kesungguhan Hati”
Sekian yang dapat saya paparkan mengenai penduduk, masyarakat dan kebudayaan. Mohon maaf apabila ada kesalahan teori maupun argumen yang saya utarakan. Terima Kasih.