PENGABDIAN
Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa
tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi
kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Pengabdian dan
Pengorbanan
Wujud
tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan
adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila
orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti
mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak
ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak
menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak
begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame
kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih
rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa
sesama teman.
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran
dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja
diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa
pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan,
tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
KESADARAN
Kesadaran
merupakan salah satu topik yang paling sering menjadi perdebatan dalam dunia
NLP dan Hypnosis. Para praktisi kedua disiplin ilmu tersebut acap kali mencoba
memunculkan pandangan mereka akan Kesadaran. Nah, kali ini, saya mencoba
mengajak para pembaca untuk melihatnya dari sudut pandang yang mungkin
seharusnya menjadi dasar pijakan yang lebih dapat dipertanggungjawabkan dalam
berargumen.
Pemahaman
mengenai apa yang disebut sebagai kesadaran menjadi sangat penting. Karena
disamping mengenai definisi dan deskripsi kesadaran, sangat diperlukan
keseragaman metode sehingga didapatkan cara yang obyektif dalam menentukan
tingkat kesadaran.
Apa yang disebut
sebagai sadar sering kali diartikan sebagai suatu sikap dan tanggapan makhluk
hidup, baik manusia maupun hewan, terhadap lingkungannya. Martin (1949) dan
Bailey (1957) menggambarkan sadar ini sebagai awareness (pengenalan atau
pengertian). Jasper (1948) mengaitkan sadar dengan kemampuan meraba rasakan
keadaan pada suatu saat tertentu dan Ishii (1972) menyatakan bahwa seseorang
dikatakan dalam keadaan ‘sadar’ bila ia dapat mengenal lingkungannya dan secara
otomatis dapat memberikan tanggapan terhadap segala rangsangan yang
dihadapinya.
Definisi
kesadaran sendiri sulit dibatasi dengan jelas atau dirinci secara kuantitatif,
mengingat bahwa penilaian tingkat kesadaran diperoleh berdasarkan kesan
pengamatan pada sikap dan tingkah laku subyek semata, serta juga sering kali
faktor psikologis subyek ikut berpengaruh.
Istilah Kesadaran
mengandung 2 (dua) komponen fisiologi, yaitu : Content (isi Kesadaran) dan
Arousal (keadaan Bangun). Content (isi Kesadaran) merupakan gabungan dari
fungsi kognitif otak (content of consciousness) dan afek mental. Sedangkan
arousal lebih menampilkan sikap bangun (wakefullness).
Seseorang yang
Bersikap seperti orang tidur dan tingkah laku nya tidak memberikan Respon
terhadap Rangsangan Eksternal dikualifikasikan sebagai “Tidak Sadar”. Begitu
juga sebalik nya, seperti “Tidur” dan Memberikan “Respon Rangsangan Eksternal”
dikualifikasikan sebagai “Sadar”.
Tingkat
Kesadaran
Secara sederhana,
tingkat kesadaran dapat di bagi atas Kesadaran Normal, Somnolen, Sopor, dan
Koma. Dimana, indikasi dari masing-masing tingkat kesadaran tersebut adalah
sebagai berikut :
Somnolen : Suatu
Kondisi dimana saat seseorang Tampak mengantuk dan Kesadaran dapat Pulih Penuh
bila di Rangsang.
Sopor : Suatu
Kondisi dimana saat seseorang Mengalami rasa mengantuk yang dalam dimana masih
dapat di Bangunkan dengan rangsangan yang kuat namun Kesadarannya segera
Menurun lagi.
Koma : Suatu
Kondisi dimana seseorang pada keadaan tidak ada Gerakan Spontan, tidak ada
jawaban sama sekali terhadap rangsangan nyeri bagaimana pun kuat nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar